NIM : 1605551074
Matakuliah : Network Operating System
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
TEKNOLOGI INFORMASI/TEKNIK/UNIVERSITAS UDAYANA
SCHEDULING (lanjutan)
Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Jalan Raya Kampus Unud, Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia
Algoritma Scheduling
Pada artikel sebelumnya saya sudah menjelaskan mengenai 3 algoritma yaitu Round-Robin Scheduling, First-Served Scheduling (fcfs), Shortest Scheduler (SJF), algoritma yang kami bahas , yaitu Shortest Process Next (SPN), Feedback, Shortest Remaining Time (SRT), Highest Response Next (HRRN)
Shortest Process Next (SPN)
Shortest Process Next merupakan algoritma untuk mengecek processing time (waktu pemrosesan/waktu eksekusi) setiap jb, yang terpendek dimasukkan ke urutan antrian (queue) terdepan, yang terpanjang paling belakang.
Feedback
Feedback merupakan penjadwalan berprioritas dinamis, penjadwalan in untuk mencegah (mengurangi) banyaknya swapping dengan proses-proses yang sangat banyak menggunakan pemrosesan (karena menyelesaikan tugasnya memakan waktu yang lama) diberi jatah waktu (jumlah kwanta) lebih banyak dalam satu waktu
ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut.
1. jalankan proses pada kelas tertinggi
2. jika proses menggunakan seluruh kwanta yang dialokasikan, maka diturunkan kelas prioritasnya
3. Proses yang masuk untuk pertama kali ke sistem langsung diberi kelas tertinggi. Mekanisme ini mencegah proses yang perlu berjalan lama swapping berkali-kali dan mencegah proses-proses interaktif yang singkat harus menunggu lama
Sortest Remaining Time
Sortest Remaining Time merupakan penjadwalan berprioritas dinamis adalah premtive untuk timesharing melengkapi SJF, pada SJF proses pada sisa waktu jalan diestimasi terendah dijalankan, termasuk proses-proses yang baru tiba. Pada SJF, begitu proses dieksekusi, proses dijalankan sampai selesai. Pada SRF, proses yang sedang berjalan (running) dapat diambil alih proses baru dengan sisa waktu jalan yang diestimasikan lebih rendah.
Kelemahan :
1. Mempunyai overhead lebih besar dibanding SJF. SJF perlu penyimpanan waktu layanan yang telah dihabiskan job dan kadang-kadang harus menangani peralihan.
2. Tibanya proses-proses kecil akan segera dijalankan.
3. Job-job lebih lama berarti dengan lama dan variasi waktu tunggu lebih lama dibandingkan pada SJF
4. SRF perlu menyimpan waktu layanan yang telah dihabiskan, menambah overhead. Secara teoritas, SRF memberi waktu tunggu minimum tetapi karena overhead peralihan, maka pada situasi tertentu SFJ bisa memberi kinerja lebih baik dibanding SRF
Highest Response Ratio Next
Highest Response Ratio Next merupakan penjadwalan berprioritas dinamis, penjadwalan untuk mengoreksi kelemahan SJF, Highest Response Ratio Next adalah strategi penjadwalan dengan prioritas proses tidak hanya merupakan fungsi waktu layanan tetapi juga jumlah waktu tunggu proses. Begitu proses mendapat jatah pemroses, proses berjalan sampai selesai.
Penjadwalan dan Network Operating System
Apa saja peran Scheduling pada NOS secara spesifik?
1. Membantu penjadwalan dari semua service yang ada di dalam server
2. Memanfaatkan cron, dapat menentukan penjadwalan terhadap suatu proses
3. Dikaitkan dengan log dan cron, dapat membantu system administrator di dalam memperoleh data dan informasi mengenai sistem pada server (melalui bantuan sistrm operasi).
Praktek 1 Melihat Log System
Cek dan Amati log di sistem operasi Linux anda ( latihan untuk dapat mengamati log server di mesin remote via SSH nanti )
1. Buka Terminal pada Linux
2. Ketik cd /var/log, ini berarti kita menuju folder var/log
3. Untuk membuka Log System, kita hanya perlu mengetik "nano syslog " kode program ini akan mengakses syslog pada folder /var/log tadi, dan membukanya.
4. Amati proses yang terjadi (catatan : jika menjadi root, jangan melakukan perubahan pada log)
Gambar diatas merupakan sistem yang terjadi pada laptop kita, dengan membukanya malalui terminal dan memasuki memalui syslog, pada gambar tersebut terlihat menampilkan aktivitas kita, dari bulan, jam, nama komputer kita, dan aktivitas apa saja yang kita lakukan. Catatan : apabila nano belum terinstal, ketik sudo apt-get install nano.
Praktek 2 : Melihat Semua File Log
Ketahui semua file log yang ada di dalam sistem operasi Linux (bahan penting bagi Sysadmin Linux), caranaya hampir sama seperti yang tadi hal yan berbeda, disini kita tidak perlu masuk ke syslog tetapi melihat file yang ada dalam folder log, caranaya yaitu :
1. Buka terminal
2. Ketik pwd, seharusnya ada di /home user-anda, jika belum ketik ~
3. Pindah ke lokasi /var/log dengan perintah cd / var/log
4. Lihat list semua file yan ada dengan perintah ls -la (machine) atau ls -lah (human readable)
5. Amati setiap isi file dengan perintah nano (namafle) atau apabila ada sub direktori, pindahlah kesana lalu buka dengan nano
Gambar diatas, merupakan isi folder dari log, terlihat banyak sekali file yang ada pada file log seperti pada gambar tersebut. Disini kita tahu apa-apa saja yang ada pada suatu folder dengan menggunakan terminal di Linux
Referensi
[1] I Putu Agus Eka Pratama, "PPT Matakuliah Network Operating System Pertemuan 4 : Scheduling Lanjutan" 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar