NIM : 1605551074
Matakuliah : Network Operating System
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
TEKNOLOGI INFORMASI/TEKNIK/UNIVERSITAS UDAYANA
Network Operating System dan Cloud Computing
Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Jalan Raya Kampus Unud, Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia
Definisi Cloud Computing
Menurut NIST (National Institute of Standart and Technology), didalam draft yang berjudul The NIST Definition of Cloud Computing, Peer Meel and Timothy Grance yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama-sama dan mudah, menyediakan jaringan akses dimana-mana, dapat dikonfigurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan.
Model dan Jenis Cloud Computing
Berdasarkan definisi NIST, Cloud Computing memiliki 4 model development dan 3 jenis layanan. berikut 4 model development, antara lain.
Model Development Cloud Computing
a. Model Legacy
Model Legacy (komunity) adalah jenis awan hosting dimana setup yang saling dibagi antara banyak organisasi milik masyarakat tertentu, yaitu bank dan perusahaan perdagangan. Ini adalah setup multi-tenant yang dibagi di antara beberapa organisasi yang tergabung kelompok tertentu yang memiliki kekhawatiran komputasi yang sama.
b. Model Private
Model Private merupakan platform untuk komputasi awam yang diterapkan pada lingkngan yang aman berbasis cloud yang dijaga oleh firewall yang berada dibawah pemerintahan departemen IT yang dimiliki oleh perusahaan tertentu saja.
c. Model Hybrid
Model Hybrid merupakan jenis komputasi awan, yang terintegrasi. Hal ini dapat menjadi pengaturan dua atau lebih server cloud, yaitu swasta, awan publik, atau masyarakat yang terkait bersama - sama tapi tetap entitas individu. Manfaat dari model penyebaran beberapa tersedia dalam hosting hybrid cloud. Organisasi dapat menggunakan model cloud hibrida untuk pengolahan data besar. Pada awan swasta, dapat mempertahankan penjualan, bisnis, dan berbagai data dan dapat melakukan query analisis atas awan publik sebagai awan publik yang efektif untuk memenuhi lonjakan permintaan.
d, Model Public
Model Public merupakan jenis awan hosting dimana layanan cloud yang disampaikan melalui jaringan yang terbuka untuk penggunaan umum. Model ini benar representasi dari awan hosting, dalam hal ini penyedia layanan menyediakan jasa dan infrastruktur untuk berbagai clien. Awan pun cocok untuk kebutuhan bisnis yang membutuhkan pengelolaan beban;host aplikasi yang SaaS berbasis dan mengelola aplikasi yang banyak pengguna mengkonsumsi.
Berikut jenis Cloud Computing antara lain.
a. Software as a Service (SaaS)
Model ini memberikan user sebuah aplikasi bisnis yang diakses melalui web. Umumnya user melakukan sewa aplikasi sehingga dapat mengakses fitur-fitur yang ada, user dapat membayar biaya tambahan untuk mengakses kapasitas/fitur yang lebih banyak.
b. Platform as a Service (PaaS)
Platform as a Service (PaaS) adalah layanan dari cloud computig dimana kita menyewa rumah berikut lingkungannya (sistem operasi, network, database engine, framework aplikasi dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Disini konsumen diberikan sebuah platform untuk mengembangkan sampai implementasi sistem. Konsumen harus membuat dan mengimplementasi sistemnya sendiri. Keuntungan dari PaaS bagi pengembang dapat fokus pada aplikasi yang sedang dikembangkan tanpa harus memikirkan rumah untuk aplikasi, dikarenakan hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab cloud provider.
c. Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS adalah layanan dari cloud computing dimana kita bisa menyewa infrastruktur IT (unit komputasi, storage, memory, network, dll). Dapat didefinisikan beberapa besar unit computasi (CPU), penyimpanan data (storege), memory (RAM), bandwidth dan konfigurasi lainnya yang akan disewa.
3. Mengapa Menggunakan Cloud Computing
Cloud Computing memiliki manfaat antara lain.
a. Keamanan
b. Kehandalan
c. Hemat
d. Mudah digunakan dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna
e. Dukungan yang berlimpah (Komunitas open source, enterprise, dan vendor)
4. Risiko Menggunakan Cloud Computing
Beberapa risiko yang mungkin terjadi antara lain.
a. Service Level
Cloud provider mungkin tidak ada konsisten dengan performa dari aplikasi atau transaksi.
b. Privacy
Karena penggun lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda keluar atau dibaca oleh perintah U.S. dapat terjadi tanpa sepengetahuan pengguna
c. Compliance
Harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance dalah hal penyimpanan data.
d. Data Ownership
Apakah data pengguna masih menjadi milik pengguna begitu data tersebut tersimpan di Cloud? pengguna perlu mengetahui seperti hal yang terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah terms of use aggrement yang mempertanyakan hal ini.
e. Data Mobility
apakah pengguna dapat melakukan share data diantara cloud service
[1] I Putu Agus Eka Pratama, "PPT Matakuliah Network Operating System Pertemuan 11 : NOS dan Cloud Computing" 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar